Rahasia Travelling Berbulan – Bulan

Selamaaaaat Siang! Semoga hari ini selalu menyenangkan, dan selalu semangat ya!

Min kok sekarang banyak post random? Pengen banget posting Spot dan Kuliner nih Guys, tapi karena sekarang lagi jadwalnya Devmin membahas Alor, nah nunggu Devmin aja deh ya.

Nah, mending sharing nih. Banyak yang nanya ke Line Yudmin dan Devmin nih. Pertanyaan yang cukup umum adalah “Apa sih Kak, rasanya jalan berbulan-bulan sendirian gitu?” . Nah Yudmin akan menjawab pertanyaan dari teman-teman. Nanti mungkin Devmin akan bantu jawab, sekarang doi lagi nggak ada signal.

Rasanya jalan-jalan berbulan-bulan sendirian itu campur aduk. Dari senang, sedih, asam, pait, capek, kangen, nano-nano pokoknya. Ada disaat kamu merasa beruntung banget, tapi kadang ada saatnya kamu merasa “kok hari ini sial melulu yak?” .

Awalnya, jujur merasa sedikit pesimis. Apakah bisa saya meninggalkan rumah dalam waktu lama? Apakah saya akan masih punya umur untuk pulang? Apakah saya bisa mendapatkan “sesuatu” yang saya cari selama perjalanan saya?

Biasanya, perjalanan panjang mengusung suatu “misi” pribadi. Yudmin dan Devmin memiliki “misi” pribadi masing2 yang berupa alasan kenapa kita melakukan perjalanan panjang itu. Bisa dibilang jarang orang yang melakukan perjalanan panjang berbulan-bulan hanya untuk refreshing, karena sebenernya refreshing sebenarnya dengan liburan 1 minggu sudah cukup.

Jadi dengan adanya “misi” pribadi, makanya kenapa kami bisa dibilang nekat melakukan hal diluar zona nyaman kami. Dengan melakukan sesuatu hal diluar zona nyaman, ya temen-teman pasti tau efeknya. Ya itu Nano-nano yang tadi.

Jadi buat teman-teman yang ingin melakukan perjalanan panjang, coba dipikir apa yang akan kamu lakukan nantinya? Apa punya “misi” yang harus kamu kerjakan? Kira-kira apa yang akan kamu harapkan setelah perjalanan kamu usai? Karena perjalanan panjang bukan hanya sekedar refreshing, apalagi kamu jalan sendirian, bakalan menguji fisik dan mental kamu.

Menurut kamu, kira2 butuh apa lagi selain persiapan mentalfisik, doa, dan “misi” untuk melakukan perjalanan panjang? Drop komennya ya 🙂